Welcome to My Imagine, "LOVE is Wonderful STORY"

Jumat, 10 Mei 2013

Manis yang Memang Manis (Dongeng Anak)


Manis yang Memang Manis
oleh : Yessica E. Daryanto
            Dahulu kala disebuah kerajaan Meong yang dipimpin raja Persia hiduplah sepasang kucing hitam dan putih di sebuah gubuk yang sederhana. Hitam dan putih adalah sepasang ayah dan Ibu yang hingga kini belum juga dikarunia seekor anak pun. Suatu hari, Ibu Putih berdoa, “Ya Tuhan, aku dan Ayah Hitam belum juga dikarunia seekor anak. Kami ingin sekali punya anak, Tuhan.“ Ibu Putih menangis perlahan. Tanpa disadari Ibu Putih, ayah Hitam mendengar doanya. Ayah Hitam, berpikir keras bagaimana caranya memberikan anak untuk Ibu Putih.
            Hari menjelang malam, ayah Hitam belum juga beranjak pulang. Ibu putih sangat khawatir dengan Ayah Hitam. Tapi tiba-tiba... tok… tok… “Ibu… Ayah pulang!” Ibu lalu dengan tergopoh membuka pintu. Alangkah terkejutnya ibu Putih, karena ketika ia membuka pintu ia melihat ayah Hitam menggendong seekor bayi kucing yang sangat cantik. “Meong…” si bayi itu mengkedip-kedipkan matanya lucu. Membuat Ibu Putih tertawa haru. “Ayah, ini anak siapa?” Tanya ibu antusias sekaligus heran. “Ini anak kita, Bu. Tuhan mengabulkan doa kita. Ayah menemukan ia di sebuah tempat sampah sendirian. Mungkin manusia yang membuangnya,” Ayah Hitam menjelaskan semuanya pada ibu Putih. Ibu Putih benar-benar bahagia dan berjanji akan merawatnya seperti putrinya sendiri. Ayah dan Ibu memberikan nama Manis pada putri kecil mereka.
            Waktu berlalu dengan sangat cepat, Manis tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik dan pintar. Ibu Putih dan Ayah Hitam sangat memanjakan dirinya. Namun sayang, karena terlalu dimanjakan Manis menjadi anak yang keras kepala, sangat manja bahkan menjadi sombong karena dirinya yang cantik diidolai dan tersohor ke pelosok negeri Meong. Banyak yang tertarik dan berusaha mendekati Manis. Namun, Manis selalu mencemooh dan mengejek kucing-kucing jantan yang datang kepadanya. “Kalian tidak pantas untukku, kecantikanku hanya pantas ku berikan pada putera mahkota kerajaan Meong!” Katanya ketika suatu hari Wibi kucing hitam manis mencoba melamarnya. Ia meninggalkan Wibi dengan mengangkat tinggi kepala dan melenggak-lenggokkan tubuhnya bak permaisuri.
            Sikap sombong dan keras kepala Manis membuat Ayah Hitam dan Ibu Putih sangat sedih, apalagi suatu hari Ibu Putih mendengar putrinya itu berkata kepada orang-orang bahwa ia bukanlah anak ayah Hitam dan ibu Putih. Karena dirinya sangat cantik dan tidak mungkin anak dari orangtua yang biasa saja bahkan miskin tersebut. Ayah Hitam dan Ibu Putih hanya bisa menangis. Padahal semuanya telah mereka lakukan untuk Manis. Mereka juga telah menganggap Manis anak sendiri.
            Kabar kecantikan dan kecongkakan Manis sampai kepada Putera Mahkota kerajaan Meong yaitu pangeran William. Pangeran ingin sekali bertemu dan merubah sifat Manis. Meski banyak yang bilang pangeran tidak usah menemui dan mendekati Manis yang sombong, pangeran tetap bersikukuh ia bisa merubah Manis menjadi kucing yang benar-benar manis sesuai namanya. Maka pergilah pangeran ke gubuk Ayah Hitam dan Ibu Putih. Di sana ia bertemu dengan Manis yang langsung terpesona akan ketampanannya. Namun, pangeran menolak Manis karena kelakuannya. Justru pangeran malah bersikap sangat baik dan hormat pada ibu dan ayah Manis, tanpa melihat keadaan mereka. Manis yang malu dengan pangeran pun menangis sedih, ia ingin mengadu pada ibu atau ayahnya namun takut karena ia sudah banyak berbuat salah. Ia iri karena pangeran begitu disayangi dan menghormati kedua orangtuanya. Ketika ia menangis, tanpa disadari datanglah Ibu Putih dan Ayah Hitam yang merangkul dirinya. “Jangan bersedih anakku, apapun perbuatanmu. Kamu tetaplah anak kami.” Ujar Ibu Putih lembut disertai anggukan Ayah Hitam. “Maafkan aku, Bu, Yah…” Ia berlutut memohon maaf pada Ayah dan Ibu. Saat itulah pangeran muncul dan berkata,” inilah Putri yang aku cari. Manis yang sesuai dengan namanya. Ayah Hitam, Ibu Putih, bolehkan aku menikahi Manis?” Ibu dan Ayah mengangguk pasti, membuat Manis semakin terharu dan menangis. Kini ia sadar, dirinya bukanlah apa-apa tanpa Ayah dan Ibu Hitam. Kecantikannya bukanlah hal yang patut dibanggakan. Ia pun tau bahwa meski Ayah Hitam dan Ibu Putih bukan orangtua kandungnya, tetapi mereka sangat menyayangi dan mencintai Manis. Setelah itu mereka hidup bahagia. Ayah Hitam dan Ibu Putih diajak ke kerajaan Meong. Manis pun menjadi Ratu yang baik hati dan sangat dicintai rakyatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar