Kait-kait duka
Terhubung satu demi satu menjadi rantai kelaraan
Hingga bungkam
Terjerat dalam erat kesakitan
Satu-satu kanal penuh erang
Terbentuk dalam mata yang memanas
Alirkan sesak...
Tercekat hingga lekat
Buih-buih amarah
Bermagma angkara
Ingin terluap
Namun tertahan oleh gunung-gunung tinggi kesabaran
Tabir derita
Tersembunyi oleh layar penuh tawa
Kepalsuan untuk sembunyikan rasa sakit
Terlebur menjadi puing rapuh dalam diri
Jingga menjadi kelam
Kelam tertahan dalam malam
Tanpa bintang
Berharap pelangi siluetkan warna
Akankah ada indah?
Jika luka pun menjadi koreng
Sedikit demi sedikit memberi perih
Hingga menganga tak terobati
Pada siapa sandarkan diri?
Yang rapuh tak berarti
Bentakan demi bentakan
Terdengar kasar dan membuat bebal
Biarkan malam
Sembunyikanku
Yang berusaha lari
Namun tak mampu,
Yang berusaha bertahan
Namun tak kuat akan tekanan
Yang ingin kembali ke belakang
Takut akan mati dengan cepat
Tuhan...
Dekaplah erat
Terpasrahkan
Jiwa penuh dosa....
Dalam persembunyian.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar