Welcome to My Imagine, "LOVE is Wonderful STORY"

Kamis, 15 April 2010

Jogja

Jogja
oleh Yessica E. Daryanto
Malam itu aku bersama teman-teman akhirnya sampai di kota Yogyakarta. Tepatnya di sebuah hotel yang lumayan besar. Tapi sepertinya lebih mirip motel menurutku.

Kami sampai kira-kira pukul 21.30 wib. Setelah guru-guru dan semua temanku check in dan pembagian kamar. Kami menurunkan semua barang dari Bus.

Perjalanan yang sangat jauh itu memang cukup melelahkan. Aku sebagai orang yang lebih dewasa di antara sahabat-sahabatku menyuruh mereka untuk merapikan diri, shalat dan kita akan berdoa bersama. Karena tempat itu adalah tempat yang baru pertama kali kita singgahi. Aku juga memberi tahu beberapa larangan yang harus dipatuhi.

Setelah menunggu beberapa saat akhirnya tiba giliran aku untuk mandi. Aku memang dapat giliran terakhir, karena aku tidak terlalu suka mandi bersama. Saat pertama aku merasa tenang dan menutup pintu kamar mandi itu. Namun saat aku berbalik. Sesuatu yang sangat menyeramkan tergantung di depan tubuhku. Sesosok tubuh wanita tinggi besar yang tergantung penuh darah.

Kontan saja, aku menjerit semampuku bisa. Aku mencoba membuka pintu yang dari tadi tidak ku kunci. Tapi berkali-kali ku coba tetap tidak bisa. Aku menjerit lebih keras lagi, "Tolong ! Tolong ! Bukaaa !!"

Sampai beberapa saat kemudian pintu terbuka dan teman-teman berhamburan menghampiri.

"Kenapa Chik? Kenapa?" tanya mereka berebutan melihat wajahku yang sangat pucat dan berkeringat.

"Hah.. Hah.. Ngga.. Ngga apa-apa" jawabku terbata-bata. Aku terpaksa berbohong. Karena aku tidak ingin membuat takut seluruh penghuni kamar ini.

Dengan perasaan was-was aku kembali masuk kamar mandi. Namun tidak ada apa-apa. Dengan berdoa, aku pun mandi dan mengambil air wudhu. Setelah itu aku shalat. Ada perasaan aneh. Namun setelah itu aku merasa lebih tenang.

Setelah kami berdoa bersama. Aku, wita, kame, dan asti nonton televisi di ruang depan. Aku hanya terdiam. Entah, banyak sekali pikiran yang berkecamuk pada diriku saat ini. Banyak sekali yang kulihat. Dan semuanya berseliweran.

Mataku menyapu seluruh ruangan. Lalu, tiba-tiba mataku tertumbuk pada sesuatu. Sesuatu itu sungguh membuatku penasaran dan tidak ingin melepaskan tatapanku.

Semakin lama ku perhatikan. Tiba-tiba lukisan itu. Lukisan anak kecil itu Seakan marah. Aku terkejut. Lalu aku beralih ke lukisan di sebelahnya. Lukisan seorang perempuan memakai pakaian batik. Semakin lama ku tatap. Lukisan itu semakin tampak hidup.
Dan pada saat itulah lukisan itu menangis. Mengeluarkan airmatanya. Namun bukan air yang muncul. Tapi, DARAH !

Sekejap aku merasa kaku. Lalu aku berteriak sekencang mungkin. "MAMA !!!! TOLOONG !!!" Lalu aku merasa tubuhku lemas dan aku tergeletak kaku.

Aku sadar, namun aku tak mampu bergerak dan bersuara sedikitpun. Hanya airmata yang keluar dari mataku.
tubuhku menggigil dan terasa berat seakan ada yang menindihku. Aku ingin bersuara, namun aku tak mampu. Hanya doa yang terus ku panjatkan dalam hati sambil terus menangis.

Aku merasa tubuhku diselimuti oleh apa saja yang ada dan bisa membuatku hangat. Dari handuk, jaket atau apapun. Teman-temanku menangis. Dan memanggil beberapa guru.
Bapak dan Ibu guru memeriksa keadaanku. Dingin kata mereka. Di lantunkan sebanyak-banyaknya ayat-ayat suci.

Aku tetap sadar. Namun tak mengerti apa yang terjadi. Ada rasa takut yang terbesit dalam hatiku. Apakah ajal tengah menantiku? Tidak! Aku tak ingin mati sekarang! Tidak disini ! Tanpa orangtuaku!
Aku sebisa mungkin terus membuang pikiran-pikiran itu.

Sampai kemudian, seluruh persendianku serasa ringan. Aku mulai mampu bersuara. Dan menggerakkan tanganku.

Guruku memberikan teh manis untukku. Aku sudah mampu menenggaknya meski sedikit. Dan ya ! Aku melihatnya. Sesosok tubuh menyeramkan disisi tubuhku. Terlihat sangat marah. Ah rupanya dia makhluk jahanam yang berusaha masuk ke tubuhku. ALLAHUAKBAR!!! Aku terus mengucap itu dalam hatiku.

Sampai setelah itu guruku berucap,"Udah, tenang ya semuanya. Dia hanya kelelahan." aku tau pak guru sengaja berbohong agar tidak ada kepanikan.

Alhamdulillah, akhirnya aku mampu bergerak. tetapi tubuhku masih terasa lemas. Aku hanya mampu berbaring. Semua temanku tak ada yang berani menemaniku tidur di luar. Kecuali kame, yora dan wita. Kame terus melantunkan surat yasin untukku dengan airmata.

Ahh.. Pengalaman yang benar-benar menyeramkan. Dan aku sungguh meminta mmaf karna telah membuat khawatir dan merepotkan.




Hehhe.. Ini kisah waktu smp kelas 2. Pengalaman menyeramkan, menyenangkan dll.. Heheh..
Maaf ya, klo kurang lengkap.. Hehhe...


At jogyakarta..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar